GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Beribadah kepada Tuhan

Terpublikasi Mon, 02 Sep 2024   

oleh:

Kidung Agung 2:8-13; Mazmur 45:1-3, 7-10; Yakobus 1:17-27; Markus 7:1-8, 14-15, 21-23

Selamat hari Minggu Kelimabelas Setelah Pentakosta.

Hubungan antara Tuhan dan umat-Nya adalah karena kasih, bukan aturan-aturan legalis yang justru mengekang umat ketika mengasihi Tuhan. Itulah gambaran kitab Kidung Agung yang saing memuji satu dengan yang lain (Kid. 2:8-13). Hubungan kasih yang tidak menuntut itulah yang Tuhan Yesus ajarkan dan ingatkan kepada orang Farisi dan Ahli Taurat yang legalis dan menakuti dengan aturan-aturan (Mark. 7:1-5) karena itu Tuhan Yesus berkata; Markus 7:6-8 (TB)  Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Dengan aturan dan adat istiadat orang mengira mendekat dari Tuhan padahal itu justru makin menjauhkan mereka dari Tuhan. Tentang kenajisan ketika makan tanpa melakukan ritual mencuci tangan yang rumit, Tuhan Yesus berkata (band. Mark. 7:21-23); Markus 7:14-15 (TB)  Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."Hidup orang beriman hendaklah dijalankan dengan penuh cinta kepada Tuhan, bukan karena takut, dan dalam semuanya itu penulis kitab Yakobus mengatakan; Yakobus 1:25, 27 (TB)  Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Hidup ini adalah ibadah, dan ibadah dilakukan dengan kasih, dan kasih mencerminkan perbuatan baik bagi sesama sambil menjaga diri.

Doa:
Jemaat – jemaat di pelosok desa yang membutuhkan peralatan ibadah.