Daniel 4 : 4-18; 1 Timotius 6 : 11-21
Selamat hari Kamis.
Jati diri seseorang tidaklah bisa didapat dengan instant. Ia merupakan pembentukan seumur hidup. Jati diri seseorang dikenal oleh orang lain juga bukan karena berita yang tiba-tiba namun merupakan pengenalan yang terus menerus dan konsisten sehingga seseorang diakui oleh orang lain; entah karena kebaikannya atau keburukannya. Daniel atau Beltsazar, seorang Israel yang dibuang ke Babel namun diangkat dalam jabatan yang tinggi. Ia dikenal oleh raja Nebukadnezar sebagai; Daniel 4:9 (TB) Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus, dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan mimpi yang kudapat, maka ceritakanlah kepadaku maknanya.
Pengakuan ini tentulah bukan pengakuan basa-basi. Apa yang dikatakan oleh Nebukadnezar, itulah pengenalannya dan seluruh rakyat Babel kepada Daniel, hal yang diakui oleh raja namun juga ditakuti oleh orang-orang yang memusuhi dia. Di bagian akhir dari suratnya yang pertama kepada Timotius, Paulus mengingatkan kepada anak muda yang telah memimpin jemaat; 1 Timotius 6:20-21 (TB) Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Paulua tahu Timotius mempunyai potensi kepemimpinan. Ia hanya perlu dikuatkan oleh Paulus supaya menjadi pemimpin yang baik. Bagaimana kita dikenal oleh orang lain? Siapa kita buat orang lain dalam hidup ini? Siapa juga kita dihadapan Tuhan? Adakah makna bahwa kita adalah orang beriman juga nyata dalam hidup kita? Apakah melalui hidup kita, orang mengenal Kristus?