GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

APAKAH YANG MENGUASAI HATIMU?

Terpublikasi Thu, 22 Nov 2018   

oleh:

Yehezkiel 28 : 1-10; Kisah Para Rasul 7 : 54-8 : 1

Selamat hari Kamis.

Tuhan memberikan kepada setiap kita kemampuan yang berbeda satu dengan yang lain. Ada yang sangat menonjol, ada yang rata-rata; semua sesuai dengan anugerah Tuhan. Namun sayangnya tidak semua orang memandang kemampuan yang Tuhan berikan sebagai berkat yang patut disyukuri, bahkan dijadikan sebagai alat untuk menyombongkan diri, bahkan merasa sebagai allah. Itulah yang dilakukan oleh raja Tirus. Ia begitu menyombongkan diri karena kepandaiannya melebihi Daniel. Atas itu semua, apa yang Tuhan lakukan? Tuhan akan menyerahkan dia kepada orang yang paling kejam, dan menyatakan : Yehezkiel 28:9 (TB)  Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah. Tak ada satupun yang bisa dengan bangga menepuk dada dan merasa diri yang "paling" di dunia ini, bahkan menganggap diri sebagai allah. Sebagai manusia kita juga mempunyai kelemahan, dan kita patut menyadarinya. 

Mengapa Stefanus mati dirajam? Karena kesaksiannya membuat anggota Mahkamah Agama sakit hati; Kisah Para Rasul 7:54 (TB)  Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Ya. Karena itulah maka mereka menyeret dan melemparinya dengan batu. Amarah dan kesombongan telah menguasai anggota Mahkamah Agama yang mestinya terhormat. Dan karena itulah mereka melakukan tindakan yang demikian kejam. Adakah hidup kita dikendalikan kesombongan, kemarahan, iri hati dan dengki? Adakah hidup kita dikuasai oleh semuanya itu? Ingatlah jika itu yang terjadi, semua menuju kepada kebinasaan. Milikilah hati yang murni seperti Stefanus, yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan dan yang dengan kelembutannya menyatakan; Kisah Para Rasul 7:55-56 (TB)  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 

Bagaimana kita jalani hidup kita?