Ayb. 36: 24-33, 37: 14-24; Mat. 8: 23-27
Elihu mengingatkan kepada Ayub; bagaimana kuasa Allah dibanding dengan manusia; Ayub 36:24-26 (TB) Ingatlah, bahwa engkau harus menjunjung tinggi perbuatan-Nya, yang selalu dinyanyikan oleh manusia. Semua orang melihatnya, manusia memandangnya dari jauh. Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. Bahwa apapun yang manusia lakukan tidaklah akan bisa menyamai Tuhan. Dan di akhir dari ungkapannya, Elihu mengingatkan: Ayub 37:23-24 (TB) Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya." Ke-mahakuasa-an Allah tidaklah terselami dan terselidiki dalam hidup manusia.
Tidak selalu mudah untuk mengerti karya kasih-Nya kepada kita, apalagi ketika kita merasa mampu dengan pikiran dan kemampuan kita. Ketika angin sakal menerjang, dan para murid -sebagian nelayan-berusaha untuk mengatasi perahu namun tidak berhasil, akhirnya mereka meminta pertolongan Tuhan Yesus. Bukankah ini yang sering terjadi dalam hidup kita? Kita mengandalkan diri kita, baru setelah kita tidak mampu, baru kita meminta tolong kepada Tuhan. Bukankah mestinya sejak awal kita mengandalkan Dia dalam permasalahan yang kita alami dan hadapi? Andalkan Tuhan dalam setiap langkah hidupmu; saat tenang atau tegang.