Mazmur 145:1-5, 17-21; Zakharia 1:1-17; Kisah Para Rasul 22:22-23:11
Selamat hari Kamis.
Dari manakah kita tahu: Tuhan itu adalah Allah yang setia? Tentu bukan dari "katanya". Pengalaman hidup bersama Dia, itulah yang membuktikan kepada kita kesetiaan-Nya. Itulah yant dinyatakan oleh Zakharia tentang panggilan Tuhan untuk bertobat dan bagaimana penglihatan yang ia terima (Zak. 1:1-17). Zakharia 1:6 (TB) Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap kita! "Karena itu panggilan kepada pertobatan hendaklah kita jawab dengan berbalik kepada-Nya karena Dia adalah Allah yang setia.
Panggilan untuk bettobat dan percaya kepada Tuhan diwaetakan oleh Paulus namun untuk itu ia malahan dipojokkan bahkan disesah oleh tentara Romawi. Hanya karena kewarganegaraannya, Paulus dilepaskan. Namun karena tuduhan kepadanya berkaitan dengan kehidupan keagamaan, Mahkamah Agama yang mengadilinya (Kis. 22:22-30), dan karena kesaksiannya, terjadi perpecahan diantara orang Farisi dan Saduki (Kis. 23:1-10), dan Tuhan menyatakan tentang Paulus: Kisah Para Rasul 23:11 (TB) Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
Menjadi saksi Tuhan dalam hidup, itulah hidup orang beriman. Paulus menyaksikan siapa Tuhan dalam hidupnya karena Paulus tahu: Tuhan adalah Allah yang setia karena itu kita pun mesti setia.
Doa :
Pelaksanaan vaksinasi di luar Jawa Bali yang masih minim.