Temu Raya Remaja (TRR) adalah sebuah program yang diinisiasi oleh Komisi Remaja GKI SW Jawa Tengah. Program ini semula direncanakan akan terlaksana pada tahun 2020. Namun oleh karena pandemik Covid-19 yang terjadi dan penyebaran kasusnya meningkat, maka acara TRR diundur menjadi tahun 2022. Syukur kepada Allah, sekalipun sempat tertunda dan diundur, acara TRR ini dapat terlaksana pada Jumat-Minggu, 1-3 Juli 2022, di Griya Sejahtera, Ngablak, Jawa Tengah.
TRR 2022 ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai Komisi Remaja se-Sinode Wilayah Jawa Tengah. Pada pelaksanaannya TRR 2022 ini, diusung dengan format CAMP/berkemah dan berbagai macam kegiatan, seperti outbound, dinamika kelompok dan pembekalan dalam sesi. Dari 200 remaja ini, panitia membaginya ke dalam 20 kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 10 orang peserta. Panitia juga menempatkan Kakak Pendamping Kelompok di tiap-tiap kelompok. Sebanyak 20 orang kakak pendamping kelompok hadir dan terlibat untuk menjadi perpanjangan tangan panitia dalam pelaksanaan TRR 2022. Panitia pun menyita HP para peserta selama dua hari, agar mereka dapat fokus untuk mengikuti kegiatan-kegiatan selama TRR. Dan pada malam kedua, HP tersebut dikembalikan agar peserta punya kesempatan untuk membangun jejaring, komunikasi, dan mengabadikan momen kebersamaan mereka.
Hari pertama TRR, peserta hadir dengan rombongannya dari jemaat mereka masing-masing. Sesampainya di Griya Sejahtera, para peserta melakukan registrasi ulang dan berkumpul di tenda utama untuk melaksanakan kegiatan berikutnya. Hari pertama dimulai dengan opening ceremony untuk semua yang menghadiri acara TRR 2022 ini. Opening Ceremony mengajak peserta untuk ber-PUBG (Powe, Unity, Bravery in God), yakni mengembalikan power untuk bisa berUNITY dan berani melangkah dalam kebersamaan di dalam Tuhan.
Hari pertama juga diisi dengan dua sesi pembinaan. Sesi 1 dilayani oleh Ibu Pdt. Murtini dari LPPS yang membawakan materi tentang "We are One". Sesi 1 ini mengingatkan para remaja mengenai hakekat bersatu sebagaimana yang diilhami dari doa Yesus untuk para murid-Nya. Bersatu sehingga dunia tahu dan merasakan kasih Kristus. Mewujudkan kasih Kristus dalam keseharian yang nyata sesederhana, menghabiskan makanan atau sangat sadar untuk menghemat energi/mematikan atau mencabut alat elektronika yg tidak dipakai sebagai wujud kepedulian lingkungan yg dimulai dari aksi nyata dari diri sendiri. Sesi 2 dilayani oleh Pdt. Wisnu Sapto Nugroho yang bertemakan "Say No to Toxic Relationship". Sesi tersebut mengajak peserta untuk membangun komunikasi dan hubungan yang baik di antara sesama remaja sehingga bisa menciptakan dampak positif bagi sekitarnya. Dalam sesi 1 dan 2 ini, setiap kelompok juga diberi kesempatan untuk saling berdinamika dan menghasilkan presentasi harapan yang dapat dijalankan bersama sebagai langkah nyata ke depan.
Hari kedua TRR 2022 difokuskan pada aktivitas kelompok yang mengedepankan kerjasama, ketangkasan, dan kreativitas. Peserta mengikuti rangkaian outbound activity bersama kelompoknya masing-masing. Outbound activity difasilitasi oleh tim dari LPPS GKI-GKJ. Peserta berkompetisi secara sehat dan suportif. Tidak ada menang atau kalah dalam outbound activity tersebut, sebab semua peserta diapresiasi. Pada hari kedua ini juga, para peserta diberi tantangan untuk memasak sayur untuk makan malam. Peserta diminta berbelanja di pasar terdekat dari Griya Sejahtera dengan dibekali uang sebesar Rp. 25.000 per kelompok. Mereka juga harus menebak jenis makanan yang akan dimasak dari petunjuk yang diberikan panitia. Masakan tersebut harus mencukupi untuk setiap anggota kelompoknya. Di sinilah kreativitas dan kerjasama kelompok diperkuat.
Hari kedua ditutup dengan malam inaugurasi. Malam Inagurasi adalah wadah dimana semua peserta TRR mengekspresikan kemampuan, bakat, daya kreatifitas dan segala ide inspiratif nya dari penampilan kelompok. Ada sepuluh penampilan yang dipersembahkan peserta, antara lain berupa drama, pantomim, wayang orang, gerak dan lagu, jungle voice choir, TikTok dance, balas pantun, ketoprak, musikalisasi puisi, dan perkusi. Dengan hangatnya api unggun serta nikmatnya jagung dan sosis bakar, peserta dipersatukan dalam kebersamaan di malam yang sejuk. Mereka mencurahkan kreativitas dalam karya-karya penampilannya. Malam pun ditutup dengan doa bersama melingkari api unggun, mereka diteguhkan dan dipersatukan dalam cinta Tuhan.
Hari terakhir TRR diisi dengan trekking mengelilingi wilayah Griya Sejahtera. Ada lima pos dalam trekking tersebut. Di setiap pos, para peserta diminta untuk menebak benda yang petunjuknya diambil dari ayat Alkitab. Selama perjalanan trekking, mereka diminta untuk mengumpulkan benda-benda yang jawabannya berhasil mereka tebak. Para peserta diminta untuk saling bertukar pikiran memecahkan masalah dan menemukan solusi, bekerja sama sehingga tercapai tujuan yg harus bersama diraih. Setelah trekking, acara TRR ditutup dengan refleksi bersama. Peserta berbagi pengalaman, pemaknaan, dan hal yang disyukuri selama mengikuti TRR. Poin-poin penting yang mereka dapatkan, diharapkan menjadi bekal untuk mengembalikan semangat mereka untuk melayani dan bersekutu, serta membangun komunitas remaja di jemaatnya masing-masing. Setelah Semua acara selesai, TRR diabadikan dengan foto bersama dan makan bersama.