GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Konven II Penatua GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah Tahun 2017

Tanggal Buat: Mon, 27 Feb 2017     Tanggal Sunting: Mon, 27 Feb 2017     oleh:
Kategori: Pembinaan
GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah" Hari Selasa-Rabu tanggal 21-23 Februari 2017 bertempat di The Sahid Rich Hotel, Jogja City Mall, ...

Hari Selasa-Rabu tanggal 21-23 Februari 2017 bertempat di The Sahid Rich Hotel, Jogja City Mall, Komisi Pembinaan Penatua - Departemen Pembinaan Pejabat Gerejawi (DPPG) BPMSW GKI SW Jateng bekerjasama dengan Panitia Penyelenggara Konven II Penatua GKI SW Jateng (gabungan dari BPMK GKI Klasis Jogja dan BPMK GKI Klasis Magelang) boleh bersukacita dan merasakan kasih dan kebaikan Tuhan Yesus karena pada hari itu telah dilaksanakan Konven II Penatua GKI SW Jateng. Acara konven dimulai dengan Ibadah Pembukaan oleh Pdt. Berghouser Benget Tambunan (selaku Ketua Komisi Pembinaan Penatua). Firman Tuhan yang dibawakan terambil dari bacaan 1 Timotius 4: 1-6. Konven II Penatua GKI SW Jateng ini mengangkat tema "Spirituality Leadership" - atau diterjemahkan : "Kepemimpinan Spiritualitas", Harapan melalui tema ini bahwa para penatua GKI SW Jateng dapat memahami makna kepemimpinan spiritualitas, mengembangkan kemampuan dengan berbagai pemahaman iman, wawasan, ketrampilan, lebih kreatif dan inovatif dalam mewujudkan pelayanannya ditengah-tengah Jemaat. Selain itu juga 

diharapkan Penatua dapat membangun jejaring komunikasi dan kerjasama antar Jemaat GKI di lingkup SW Jateng. Sedangkan untuk pembicara/ nara sumber, panitia mengundang 4 (empat) orang pembicara yakni : 
1. Pdt. Joas Prasetya (GKI Pondok Indah - Rektor STT Jakarta) - yang mengajak para peserta konven penatua berwisata reflektif tentang hidup bersama Allah dan sesama.
2. Prof. J. B. Banawiratma (Guru Besar Fakultas Teologi UKDW, Jogjakarta) - memandu peserta berefleksi bersama tentang kepemimpinan spiritual.
3. Pdt. Fendi Susanto (Pendeta GKJ-Pendeta R.S. Bethesda, Jogjakarta) - mengajak peserta konven "wayangan" yang menghibur dan membangun.
4. Pdt. Addi Soselia Patriabara (Pendeta Tugas Khusus Sinode Wilayah GKI SW Jateng Basis Pelayanan LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng) - yang mengajak serta berbagi hal manajemen ibadah di GKI.

Acara Konven II Penatua GKI SW Jateng diikuti oleh 158 orang utusan (penatua) dari  sebagian besar Jemaat GKI di lingkup SW Jateng. 'Oleh-oleh' sharing - informasi beberapa jalannya acara Konven II Penatua GKI SW Jateng diliput oleh Bapak Simon Nugroho Hadikusuma, salah satu pengurus Komisi Pembinaan Penatua DPPG BPMSW GKI SW Jateng. 'Oleh-oleh' sharing - informasi sebagai berikut :

Hari ke - 1

#) Hari ini, karena kebaikan Tuhan Yesus, Konven Penatua boleh berlangsung dan diikuti 158 perwakilan penatua se-jateng. Diawali kebaktian pembuka, Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Bengeth dari GKI Ampera, Klasis Jakarta 2, dan juga ketua Komisi Pembinaan Penatua GKI SW Jateng. Disampaikan dari 1 Timotius 4:1-16, dibawah tema Spirituality Leadership, mengingatkan Penatua untuk:
1. Menjadi Teladan.
2. Setia membaca Firman Tuhan, Alkitab.
3. Mengawasi 'kelakuan' diri dan 'apakah ada di trek' ajaran 'yang benar'.

##) Sesi Prof.J.B. Banawiratama, Guru Besar di Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta mengajak untuk berefleksi tentang Kepemimpinan Spiritual. Spiritualitas adalah cara hidup dan bertindak dengan penuh kesadaran. Spiritual Kristen durasinya 24 jam sadar dalam cara hidup dan bertindak sepanjang hidup. Bukan hanya saat ber-religi saja. Spiritual Kristen berpusat pada Allah. Bagaimana bisa berpusat pada Allah?
Tuhan Yesus setelah berpuasa menghadapi Iblis dengan penawarannya dengan hanya menggantukan segala kebutuhan (jasmani, psikologi dan spiritualitasnya) hanya pada Allah. Tuhan Yesus mempunyai 'kebiasaan' menyingkir dan berdoa pada Bapanya. Bukan saat teduh 1 atau 10 menit tapi bisa semalaman. Untuk mengasah kepekaan atas kebergantungan pada Allah. Pola Puasa dan Berdoa, adalah cara menuju berpusat pada Allah. Sebuah refleksi hal Spirituality Leadership bagi khususnya Penatua GKI SW Jateng dan umumnya kita semua termasuk saya di dalamnya.


Hari ke - 2 

#) Diawali dengan makan pagi dengan iringan musik dengan alat tradisional mengiringi makan pagi sebelum memasuki ruang konven penatua.

##) Merayakan kebahagiaan, sebutan satu acara santai sesudah kapita selekta dan sebelum ibadah malam: nonton wayang kulit dengan dalang seorang pendeta. 'Goro-goronya nyrèmpèt-nyrèmpèt' kepenatuaan. Di 'srèmpèt' dalang yang pendeta pakai Petruk Gareng Bagong, penatua ketawa terbahak. Coba kalau di 'srèmpèt' di ruang rapat, apa yang akan terjadi?

Salah satu pilihan di kapita selekta adalah e-ministry : Menggunakan teknologi internet untuk menjalin komunikasi, memberi informasi, pembinaan iman, tayang video khotbah, lagu-lagu, undangan rapat, majalah, dan alasan ekonomis lewat paperless, serta go green, dengan anggota jemaat dan simpatisan. Share hal e-ministry oleh penatua GKI Gejayan Yogya dan penatua GKI Pondok Indah Jakarta. Dan ibadah malam Kontemplatif dengan nyanyian-nyanyian Taize. Firman Tuhan dari Lukas 17:10 dibacakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah: Jawa, Karo dan Toba:
'Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami harus lakukan'.

Hari ke - 3 (hari terakhir acara di Konven II Penatua)

Sesi DOA DENGAN PUISI dan sesi MANAGEMEN IBADAH menjadi 2 sesi terakhir sebelum evaluasi dan kebaktian penutup.
Sesi BERDOA DENGAN PUISI disampaikan Pdt. Murtini Hehanussa (dari LPP Sinode GKJ - GKI SW Jateng, Yogyakarta).
PUISI (google search).
Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan.
DOA DENGAN PUISI, ekspresi mengolah kata2 secara indah.
PUISI DALAM IBADAH.
Ekspresi doa dengan mengolah kata2 secara indah.
Puisi berangkat dari hati.
Puisi bersumber dari relasi.
Mazmur, Amsal, Kidung Agung, dan beberapa bagian lain di Alkitab, ada puisi-puisi di sana.
DOA DENGAN PUISI:
Bapaku, 
syukur aku boleh ada di keramaian koven penatua.
Banyak materi yang yang tak kusadari adalah dari-Mu yang menyapaku.
Mengingatkanku untuk menjadi sahabat-Mu, jika aku mengasihi-Mu.
Engkau mengingatkanku untuk berdamai dengan mereka yang kubuat luka.
Bapaku,
kumohon ampun-Mu, kala aku menolak untuk berusaha kembali.
Hatiku gelisah bila Engkau mengingatkan dan menegurku.
"Apakah engkau mengasihi-Ku, dan sahabat-Ku?"
Sudah Tuhan, jangan kejar aku dengan suara-Mu, aku sudah mencoba berdamai berkali-kali.
Bapaku,
kemana aku akan lari?
Kata Daud, dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun, Engkau ada di sana.
Kata Daud, andai aku dapat terbang dengan kecepatan sinar, sampai ke ujung langit, Engkaupun ada di sana.
Aku lelah dan akan berhenti berlari, jangan coret aku dari buku kehidupan karena perkara ini.
Amin.

Selamat dan ucapan terimakasih untuk Panitia Penyelenggara Konven II Penatua II Tahun 2017, serta apresiasi kepada peserta yang telah berpartisipasi dalam kelancaran acara tersebut. Kiranya melalui acara Konven II Penatua ini, peran Penatua GKI sebagai pemimpin spiritual dalam jemaat yang memiliki kompleksitas panggilan di dalam pelayanannya (sebagai pemimpin spiritual, juga berperan sebagai pemimpin organisasi melainkan juga penggerak, pengajar, bahkan motivator bagi jemaat) - juga dapat disegarkan spiritualitas pelayanannya.

Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.