Kis. 3 : 1-10; Luk. 22 : 24-30
Percayakah kita bahwa Tuhan memberikan yang terbaik, bahkan apa yang tidak kita ungkapkan kepada-Nya? Ya. Bahwa Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan dalam hidup kita. Kisah orang lumpuh di pintu gerbang indah menunjukkan hal itu. Ia mengharap sedekah tapi melalui Petrus dan Yohanes, orang itu menerima kesembuhan dari lumpuhnya. Tidakkah Tuhan juga melihat kebutuhan terdalam dalam hidup kita? Tidakkah kita percaya bahwa Tuhan tahu kebutuhan kita, bahkan dari diri kita sendiri? Ketika perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan; memang dunia ini menghendaki kuasa dan kekuasaan, namun untuk murid-murid diingatkan; Lukas 22:26-30 (TB) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Memang menjadi hamba, melayani, merendah tidak menyenangkan tetapi itulah yang berkenan kepada Allah dalam hidup kita sebagai murid. Itulah yang patut kita lakukan karena Allah tidak memandang untuk hari ini namun juga nanti, ketika perjamuan Sang Anak Domba.
Jadi, mari kita terus kuat di dalam Tuhan dalam perjuangan di dunia ini karena yang kita harapkan bukan kemuliaan di dunia ini namun kemuliaan di sorga.