Yer. 28: 10-17; Rm. 3: 1-8
Orang suka mendengar yang menyenangkan hati, sekalipun yang menyenangkan hati itu belum tentu benar. Itulah yang ingin didengar oleh orang-orang Yehuda di Zaman Yeremia. Namun, nubuat Tuhan melalui nabi Yeremia tidaklah demikian. Karena itulah Hananya tampil dan menyenangkan mereka dengan mengatakan nubuat yang tidak benar, yaitu penguasaan Babel akan selesai dalam dua tahun. Tentu ini menyenangkan hati orang Yehuda. Namun, apa kata Tuhan?Yeremia 28:13-14 (TB) "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya."Hukuman Tuhan akan lebih keras, bukan gandar kayu yang dipatahkan oleh Hananya namun akan digantikan gandar besi. Kesediaan untuk mendengar, berpikir dan bertindak dengan cara Allah seringkali dihindari oleh kita, manusia. Kita cenderung untuk melakukan yang sesuai dengan kehendak kita sendiri. Namun, apakah Tuhan membiarkan manusia tetap dalam kesalahan?Roma 3:3-4 (TB) Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."Paulus mengingatkan: kasih karunia Allah tidak pernah dibatalkan karena pelanggaran manusia. Allah tetap mengasihi manusia yang melenceng dari kehendak dan karya Allah. Dia mencari dan membawa mereka kembali kepada kawanan domba-Nya, seperti seorang gembala mencari domba-Nya yang hilang. Karena itu, mari kita terus belajar hidup yang setia kepada-Nya.