Lukas 6: 33-36
Sebuah kisah di Suatu malam di suatu kota di Philadelphia, USA, sepasang suami-istri sepuh masuk ke sebuah hotel kecil. Mereka bertanya kepada resepsionis di situ…
Lelaki tua : Apakah masih ada kamar untuk kami berdua …?
Resepsionis : Maaf sekali Pak, kamar kami penuh semua dan kebetulan di kota ini sedang ada 3 events besar, sehingga semua hotel penuh …
Lelaki tua : Oooh, baiklah kalau begitu …
Resepsionis : Tetapi saya tidak mungkin menolak Bapak & Ibu serta menyuruh pergi di tengah malam begini sementara di luar hujan badai… Kalau berkenan, bapak dan ibu boleh menginap di kamar saya. Segera saya akan membereskan kamar saya…
Lelaki tua & Istrinya : … (mengangguk tanda setuju) Terima kasih anak muda… Thank you, young man!
Dua tahun berlalu, resepsionis itu menerima sepucuk surat yang isinya dia diminta datang mengunjungi pasangan tersebut di New York & terlampir tiket pesawat pulang-pergi untuk-nya …
Di New York, laki-laki tua itu membawanya ke sudut 5th Avenue & 34th Street, lalu menunjuk sebuah gedung baru yang megah, sebuah istana dengan batu kemerahan dan menara (tower) yang menjulang ke langit… Sebuah sky scraper mewah.
Lelaki tua : Itu adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk Anda kelola…
Resepsionis : ha ha…ha.Anda pasti sedang bercanda …
Lelaki tua : … Sure, saya tidak sedang bergurau.
Nama lelaki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah Waldorf-Astoria Hotel.
Resepsionis itu, adalah Mr. George C. Boldt yg akhirnya menjadi CEO dari jaringan WALDORF-ASTORIA HOTEL yang kini berdiri di hampir seluruh kota-kota besar di seluruh dunia. Apa pesan dari kisah ini? Tetaplah berbuat baik kepada siapa-pun, kapan-pun & dimana-pun. Saudaraku, pesan untuk berbuat baik kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun juga dismpakan oleh Yesus dalam Lukas 6: 33-36. Mengapa pesan ini menjadi penting?
Kecenderungan kita, perbuatan baik itu ditujukan kepada orang yang baik, yang berjasa kepada kita. Perbuatan baik didasarkan pada tindakan, perbuatan dan sikap orang kepada kita. Yesus menegaskan kalau itu yang terjadi maka kita tak ada bedanya dengan orang lain. Diayat 35 mengajarkan agar kita mengasihi musuh kita dan berbuat baik kepada mereka, tanpa mengharap balasan. Mengapa? Karena kita merujuk kepada Allah yg kita kasihi dan layani. Dia adalah Allah Bapa yang murah hati maka kita pun murah hati.
Selamat berbuat baik
Tuhan memberkati