Ezra 9 : 5-15; Yoh. 16 : 16-24
Dalam doa petangnya, Ezra merangkum dosa dan kesalahan Israel sekembalinya mereka dari pembuangan bagaimana mereka hidup sebagai bangsa yang tidak melakukan Firman Tuhan, dan bahkan menentang nabi-nabi Tuhan. Untuk itu ia meminta kepada umat Israel yang ada bersama dengan dia untuk berlaku benar. Ezra menyatakan bahwa sebenarnya mereka tak sanggup untuk menghadap Tuhan dalam keadaan mereka. Ezra 9:15 (TB) Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu." Tentu Tuhan bukanlah Tuhan yang menghukum.
Dia adalah Tuhan yang mau mengampuni dosa bangsa Israel, dan memberikan kebaikan kepada mereka. Dukacita karena perkabungan mereka atas dosa-dosa mereka akan menjadi kebahagiaan. Demikian juga keadaan para murid. Seketika mereka akan berpisah dengan Tuhan Yesus namun justru dalam iman mereka diingatkan bahwa kepergian Tuhan Yesus akan menjadikan mereka bersukacita; Yohanes 16:20 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Mengapa? Karena karya Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya menjadikan kita selamat dan mempunyai hidup baru, dan hidup kita dijamin dalam tangan-Nya. Oleh karena itu, berimanlah yang kuat dan teguh supaya kita bertahan dan menerima sukacita itu; mahkota kehidupan.