Mikha 7 : 8-20; Markus 14 : 26-31
Pelanggaran dan dosa bukanlah hal yang dikehendaki Allah dalam hidup ini. Namun bukan berarti Allah murka terus menerus kepada umat-Nya. Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita; Mikha 7:18-20 (TB) Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala! Itulah yang dikenang dan dikenal oleh Mikha tentang Allah Israel. Allah yang tidak kehilangan kasih setia-Nya sekalipun umat milik kepunyaan-Nya memberontak.
Bukankah Guru yang bersabar kepada murid-murid-Nya, itulah Tuhan Yesus? Dia tahu apa yang akan terjadi, bahwa ketika Ia ditangkap mereka akan tercerai berai, dan Petrus akan menyangkal Dia.
Namun Tuhan Yesus tetap menyatakan; Markus 14:27-28 (TB) Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Dia tetap mengasihi mereka. Dia tetap menjadi gembala yang baik yang akan menguatkan dan meneguhkan murid-murid-Nya.
Tidakkah Tuhan menunjukkan bagaiman Dia begitu setia kepada umat milik kepunyaan-Nya; kepada kita.
Tidakkah kita akan setia?