Yes. 26: 1-4; 1 Petr. 1: 13-16
Setelah baptis atau mengaku percaya, apakah berarti kita sudah bebas melakukan dosa lagi? Pertanyaan ini menggelitik banyak orang. Ya. Apakah dengan diberi tanda diselamatkan, maka itu berarti diperbolehkan melakukan dosa (band. Gal. 5: 13)?Penulis kitab Petrus mengingatkan:1 Petrus 1:13-16 (TB) Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. Jadi, setelah dibaptis justru kita diajak untuk semakin mengarahkan hati dan pikiran kita kepada sumber keselamatan, dan hidup semakin taat kepada Tuhan. Baptisan adalah tanda atau materai kita adalah milik Kristus dan kita percaya kepada Kristus. Baptisan berarti kita mempercayakan hidup kita kepada Dia sebagai satu-satunya Juruselamat bagi kita. Kesetiaan ini perlu terus menerus ada dalam hidup kita sampai kepada kesudahannya. Bagi orang yang tetap setia kepada Tuhan, Yesaya menyatakan kepada mereka disediakan sebuah kota bagi orang benar; yang percaya sampai akhir. Yesaya 26:1-3 (TB) Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng. Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia! Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Kuat dan bertahanlah dalam iman percayamu sampai akhir. Jadi, setelah diselamatkan lalu pertahankan sampai akhir. Baptisan adalah tanda untuk orang lain dan untuk diri kita: aku adalah milik Kristus. Akankah kita buang harta yang mahal ini?