GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

PUJILAH TUHAN HAI JIWAKU

Terpublikasi Wed, 26 Apr 2017   

oleh:

Yes. 25: 6-9; Luk. 14: 12-14

Mengundang relasi dan sanak saudara kalau mengadakan pesta itu hal yang biasa. Kita bersukacita dan bergembira. Kita bisa mengasihi dengan kasih yang timbal balik; memberi dan menerima.Namun, bagaimana kalau kita mengundang orang yang lemah dan tak berdaya? Akankah maksud kita mendapat suatu hal dari mereka yang lemah kita dapatkan? Dalam arti fisik pasti tidak. Bagaimana mungkin orang yang miskin dan lemah "membayar" kita? Namun Yesus mengingatkan: kasih Allah itu bukan kasih yang timbal balik (take ang give). Kasih Allah adalah kasih yang memberi tanpa berharap menerima kembali; bahkan Ia rela memberikan nyawa-Nya untuk kita yang lemah dan tak berdaya; ketika kita masih berdosa.Inilah kasih Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih yang Allah berikan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan? Sekalipun Tuhan tidak meminta, penulis kitab Yesaya mengajak setiap kita yang diselamatkan untuk memuji dan memuliakan Tuhan karena kebaikan-Nya kepada kita.

Ini semua karena Tuhan itu menjadi pokok selamat yang melenyapkan segala kelemahan dan memberi kekuatan; Yesaya 25:9 (TB)  Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"Jadi, sudahkah kita memuji Dia dalam hidup kita setiap hari?