2 Sam. 6: 12-19; Ibr. 1: 5-14
Apakah saudara pernah merasa begitu malu ketika ketahuan bahwa saudara seorang Kristen? Ada saja orang berusaha menutupi identitasnya; merasa malu bahwa ia adalah seorang Kristen. Malu berdoa ketika makan di tempat umum, malu mengakui ketika orang bertanya tentang agama, malu berbuat baik ketika melihat orang menderita dan lain sebagainya. Daud adalah seorang raja namun ia tak malu untuk menari ketika hatinya bersukacita karena tabut Tuhan menuju ke Yerusalem; 2 Samuel 6:14-15 (TB) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Sukacita yang besar karena Tuhan itulah yang membuat Daud menari, bahkan ketika Mikhal-istrinya, anak Saul-merendahkannya, Daud berkata: 2 Samuel 6:21-22 (TB) Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati." Untuk Raja di atas segala raja itulah Daud menari. Daud mau memuliakan Dia.
Tuhan adalah yang patut dipuji dan dimuliakan. Dia mahaagung dan mulia. Tentang Anak Manusia yang diutus ke tengah dunia, dikatakan: Ibrani 1:13-14 (TB) Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?" Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?
Itulah sebabnya kita perlu meninggikan Dia dalam hidup kita setiap saat. Puji dan muliakan Tuhan yang menjadi sumber selamat.