Yehezkiel 3 : 12-21; Lukas 9 : 18-27
Selamat hari Rabu. Yehezkiel dipanggil oleh Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan, namun bukan kepada orang asing tapi kepada umat Israel di pembuangan. Namun nampaknya itu tidak menyukakan hati Yehezkiel. Namun, apakah Tuhan menghentikan panggilan-Nya?Yehezkiel 3:14-17 (TB) Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat. Demikianlah aku datang kepada orang-orang buangan yang tinggal di tepi sungai Kebar di Tel-Abib dan di sana aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama tujuh hari. Sesudah tujuh hari datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.Tuhan tetap memakai Yehezkiel untuk menjadi alat di tangan-Nya. Bukankah setiap orang dipakai oleh Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya? Juga setiap kita. Itulah juga yang Tuhan nyatakan kepada para murid. Tuhan memakai mereka dalam segala kelebihan dan kekurangan mereka untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah. Namun, mereka pun harus tahu dan paham siapa yang mereka wartakan.Lukas 9:20-24 (TB) Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.Setiap pewarta pun diajak untuk mengetahui konsekwensi memberitakan Injil, yaitu menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Tuhan dalam hidupnya. Ya. Mengikut Dia dalam jalan yang Dia tempuh.Doa: Menjadi pewarta yang bersedia: menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Tuhan di sepanjang hidup.