Yesaya 62 : 1-5; Mazmur 36 : 6-11; 1 Korintus 12 : 1-11; Yohanes 2 : 1-11
Selamat hari Minggu.
Perubahan dalam hidup tentulah yang diharapkan oleh setiap kita. Perubahan menuju yang lebih baik, setiap waktu. Itulah yang dinantikan oleh Israel dalam hidup mereka. Berada di bawah kuasa bangsa lain tentu tidaklah diharapkan. Itulah cahaya yang dinantikan: Yesaya 62:1-2 (TB) Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri. Kabar selamat dari Tuhan menjadi nyata dan mereka mengalami kehidupan baru sebagai sebuah bangsa yang merdeka.
Bagaimana semuanya itu mereka dapatkan? Mazmur 36:5-7 (TB) (36-6) Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. (36-7) Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN. (36-8) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Semata-mata hidup dalam kasih Tuhan. Itulah yang diungkapkan pemazmur. Dengan hidup berada di bawah naungan kasih Tuhan maka Israel mendapatkan damai sejahtera. Begitu pula hidup kita, orang beriman. Semata-mata mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, itulah yang mestinya kita lakukan. Sama seperti Maria di pesta kawin Kana, ketika ia berpesan kepada para pelayan. Yohanes 2:5 (TB) Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Dan ketika Tuhan Yesus memerintahkan untuk mengisi tempayan, mereka melakukannya. Hasilnya mengherankan: anggur yang baik; Yohanes 2:9-10 (TB) Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."Menyimpan anggur yang baik untuk sebuah pesta merupakan hal yang tidak lazim, namun pemimpin pesta tidak tahu bahwa anggur itu adalah mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Bersandar kepada Tuhan dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, itulah sikap orang beriman. Sebagai orang beriman, kita diberikan karunia masing-masing; 1 Korintus 12:7, 11 (TB) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Roh Kudus-lah yang mengerjakan dalam hidup kita segala karunia itu supaya dengan karunia itu jemaat dibangun oleh karunia yang diberikan Allah kepada setiap orang.
Bagaimana supaya kita melihat perubahan yang baik dalam hidup persekutuan kita? Keluarga, jemaat dan persekutuan lainnya? Bukankah dengan beriman yang kuat dan tegu, dan kesediaan untuk mempergunakan karunia yang ada pada kita untuk membangun persekutuan itu.
Mari kita melakukannya.