2 Samuel 1 : 4-27; Kisah Para Rasul 11 : 27-30
Selamat hari Selasa.
Jika ada orang yang memusuhi kita, dan suatu kali orang itu atau keluarganya mengalami musibah, bukankah kita sering merasa senang dengan itu? Bahkan kita menganggap itu balasan dari Tuhan karena orang itu memusuhi kita. Tidak demikian Daud. Ketika ia tahu raja Saul yang selama ini memusuhinya, dan Yonatan, sahabatnya mati di medan perang maka Daud merasa sangat sedih. Bahkan ia membuat lagu ratapan tentang Saul dan Yonatan; 2 Samuel 1:24-27 (TB) Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang! Ini semua tidak hanya ia lagukan namun juga ia ajarkan kepada bani Yehuda.
Bahkan Daud memerintahkan membunuh orang Amalek yang menghunuskan pedangnya kepada Saul karena bagi Daud tidak boleh membunuh orang yang diurapi Tuhan. Orang-orang yang diurapi; raja, nabi dan imam - begitu dihormati oleh orang Yahudi karena itu membunuh atau tidak mengikuti adalah suatu aib. Orang-orang Kristen Antiokhia mendengar nubuatan salah seorang nabi; Kisah Para Rasul 11:27-28 (TB) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. Dan mereka mendengar nabi itu dan melakukan apa yang baik; Kisah Para Rasul 11:29-30 (TB) Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
Pengumpulan sumbangan sesuai kemampuan mereka lalu memberikannya kepada penatua-penatua adalah tindakan baik untuk mengatasi kelaparan karena nubuatan itu.
Doa:
Mampu mendengar suara Tuhan dalam sepanjang hidup.