GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADIKAN PELAYAN BAGI YANG LAIN

Terpublikasi Wed, 01 Mar 2017   

oleh:

Yes. 58 : 1 – 12; Mat. 18 : 1 – 7

Selamat pagi.

Puasa bukanlah hanya sekedar tidak makan dan minum. Ini yang seringkali orang salah mengira sehingga Yesaya menyerukan tentang kesalahmengertian sekaligus dosa mereka; Yesaya 58:1, 3-4 (TB)  Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Apa sebenarnya puasa itu? Berpuasa adalah salah satu latihan rohani bagi kita orang beriman. Berpuasa (juga berpantang) adalah usaha kita untuk belajar menjadi orang yang taat kepada Tuhan; menahan diri dari keinginan untuk mengikuti nafsu dan kehendak kita sendiri, dan berjalan mengikut Tuhan. Karena itu Yesaya mengingatkan: Yesaya 58:6-8 (TB)  Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. 

Menjadi pengikut Kristus berarti kita mau mengkekang keinginan untuk mengikuti keinginan dan nafsu kita. Inilah yang diingatkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Matius 18:1-5 (TB)  Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Mampukah kita? Maukah kita?