oleh: Pdt. Agus Wijaya (Sekum BPMSW GKI SW Jateng/ GKI Serpong)

2 Samuel 6 : 1-15; Lukas 24 : 1-12

Selamat hari Rabu.

Tuhan itu kudus. Kuasa dan kekuasaan-Nya melebihi apapun juga. Oleh karena itu sekalipun Daud adalah seorang raja, ia menari ketika mengiring pemindahan tabut Tuhan; tanda kehadiran Tuhan bagi umat Israel. Namun ketika Uza mengulurkan tangan untuk memegang tabut Tuhan, Uza mati. 
Daud marah dengan kematian Uza. Namun dengan segera Daud sadar bahwa kekudusan Tuhan tak bisa ditawar lagi. Kekudusan Tuhan tak boleh tersentuh oleh siapapun juga, hanya para imam yang sudah ditentukan, merekalah yang diperkenankan untuk memegang tabut Tuhan. Kepada para murid, sejak mereka di Galilea sudah diberitakan apa yang akan terjadi kepada Yesus sang Mesias; sengsara, kematian dan kebangkitan-Nya namun karena pandangan mereka tentang Mesias (yang menang dan tak dapat mati) dan kesedihan yang mendalam, mereka tidak ingat hal itu.
Para malaikat mengingatkan para perempuan: Lukas 24:5-7 (TB)  Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."Karya kasih Tuhan seringkali tak kita pahami. 

Daud marah ketika Uza mati karena menyentuh tabut Tuhan, sementara para murid sedih dan bingung: Mesias mati dan sekarang mayat-Nya tak ada lagi. Tidak selalu mudah kita memahami Tuhan dalam hidup ini, dan itulah yang namanya pergumulan, namun kesediaan untuk membuka hati dan pikiran itulah yang menjadikan kita mampu memahami kembali karya kasih Tuhan; Daud kembali menari, para perempuan mengabarkan berita kebangkitan Tuhan.
Milikilah hati dan pikiran yang terbuka untuk pengertian tentang Tuhan dan kehendak-Nya maka kita mampu untuk menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup.

Doa:
Memohon supaya Tuhan memberi hati dan pikiran yang terbuka untuk pengertian tentang Tuhan dan kehendak-Nya.