2 Sam. 17 : 15-29; Gal. 6 : 1-10
Hidup di dunia tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada suatu istilah umum yang dipercayai benar : "Tidak ada kawan yang abadi. Yang ada adalah kepentingan yang abadi." Hal ini dipercaya berlaku dalam hidup manusia. Absalom adalah anak Daud namun Absalom memberontak kepada Daud dan berusaha mengejar Daud. Di tengah pelariannya, ada saja orang yang menolong Daud dari kejaran Absalom; 2 Samuel 17:15-16 (TB) Sesudah itu berkatalah Husai kepada Zadok dan kepada Abyatar, imam-imam itu: "Ini dan itu dinasihatkan Ahitofel kepada Absalom dan kepada para tua-tua Israel, tetapi ini dan itu kunasihatkan. Oleh sebab itu, suruhlah dengan segera memberitahukan kepada Daud, demikian: Pada malam ini janganlah bermalam di tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, tetapi menyeberanglah dengan segera, supaya jangan raja dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu ditelan habis."Daud selamat sampai ke Mahanaim oleh karena ada saja orang menolong dia dan rombongannya.
Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang menolong Daud oleh karena mereka tidak ingin orangnyang diurapi Allah mengalami celaka. Melakukan perbuatan baik tentulah itu yang diharapkan ada dalam hidup kita sebagaimana dikatakan Paulus kepada jemaat Galatia; Galatia 6:9-10 (TB) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Jadi, jangan pernah merasa lelah untuk melakukan kebaikan dalam hidup kita selama ada waktu untuk melakukannya.