Yos. 1: 1-11; 1 Tes. 3: 1-5
Memimpin sebuah rombongan besar, melanjutkan tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin besar seperti Musa, membawa bangsa itu memasuki tanah perjanjian yang ia tahu seperti apa penduduknya, tentulah menggetarkan Yosua. Baru saja Musa meninggal, dan Allah menunjuk dia untuk memimpin umat-Nya yang terkenal tegar tengkuk. Bagaimana ia harus bertindak? Tuhan tidak tinggal diam. Dia mempersiapkan dan menguatkan Yosua, mengingatkan Yosua tentang apa yang harus ia lakukan sebagai seorang pemimpin muda; Yosua 1:7-9 (TB) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Kekuatan Yosua bukanlah pada dirinya sendiri. Kekuatan Yosua adalah Tuhan yang memberi perintah kepada-Nya. Dengan tetap berpegang kepada Firman Tuhan dan setia kepada perintah Tuhan, Yosua dimampukan oleh Tuhan. Tuhan senantiasa memperhatikan umat milik kepunyaan-Nya. Tuhan memberikan pemeliharaan kepada mereka. Jika Ia menguatkan Yosua, Tuhan juga mnguatkan jemaat Tesalonika yang mengalami berbagai dukacita dan kesusahan karena mereka beriman. Melalui pengutusan Paulus kepada Timotius, Tuhan meneguhkan orang percaya di Tesalonika; 1 Tesalonika 3:2-3 (TB) Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu, supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu. Bagaimana dengan kita? Tidakkah kita merasa bahwa Tuhan mengutus kita ke tengah dunia untuk mewartakan Injil Tuhan di manapun Tuhan menempatkan kita, apapun profesi dan pekerjan kita?
Dunia membutuhkan kekuatan dan penghiburan karena itu kita yang sudah menerima Injil itu patut mewartakan kepada dunia tentang Injil dengan kuat dan teguh karena percaya: Tuhan yang menguatkan dan mengokohkan kita.