Yeremia 36 : 27-32; Lukas 4 : 38-40
Selamat hari Rabu.
Sebuah buku lama tentang kekristenan berjudul "Dihambat, makin merambat", menceritakan bagaimana kekristenan yang makin dihambat, namun secara tak terduga justru makin meluas ke mana-mana. Bisakah kita menghalangi karya Tuhan dalam hidup manusia? Apakah ada orang yang bisa menghalangi atau menggagalkan rencana Tuhan? Ketika gulungan kitab yang dituliskan oleh Barukh dari perkataan nabi Yeremia dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda, ternyata itu tidak menjadikan Firman yang dituliskan menjadi lenyap. Justru Tuhan meminta Yeremia menuliskan kembali apa yang Dia Firmankan, dan Yeremia atas bantuan dari Barukh. Yeremia 36:32 (TB) Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu. Tulisan itu tetap ada supaya menjadi Firman yang dibaca. Petang adalah batas orang bekerja. Namun, setelah Tuhan Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus, Lukas 4:40 (TB) Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Bisa saja Tuhan Yesus menolak. Namun, bukan itu sikap Tuhan Yesus. Hati-Nya yang penuh belas kasihan menyembuhkan mereka. Pekerjaan Tuhan bukanlah sekedar pekerjaan manusia biasa. Jika Tuhan berkarya, maka semuanya pasti jadi.
Berusahalah mengerjakan pekerjaan Tuhan dalam hidup supaya kita ikut serta dalam karya kasih Allah di dunia.