GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

JADILAH JEMBATAN, BUKAN TEMBOK

Terpublikasi Mon, 06 Nov 2017   

oleh:

Rat. 2: 13-17; Kis. 13: 1-12

Penulis kitab Ratapan mengungkapkan ketidakmengertiannya tentang perbuatan nabi-nabi Israel. Pembuangan dan keruntuhan kota Yerusalem dianggap bukan suatu hal yang luar biasa. Mereka menganggap suatu hal yang biasa saja, bahkan mereka bernubuat palsu tentang semua yang mereka alami, sampai-sampai ia berkata: Ratapan 2:13 (TB)  Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau? Ketidakmampuan melihat apa yang mendasar dan kebenaran ini tentu bukan tanpa sebab. Mereka tidak mampu melihat dan mengatakan yang benar karena mereka tidak lagi menjadi hamba Tuhan namun menjadi hamba bagi diri (baca: perut) mereka. Nubuat mereka tergantung apakah ia akan menerima yang mereka inginkan sebagai manusia? Ketika gubernur pulau Patmos, Sergius Paulus ingin mendengar Firman Tuhan melalui Saulus dan Barnabas, seorang tukang sihir dan nabi palsu bernama Baryesus/ Elimas menghalanginya bahkan berusaha supaya iman gubernur itu dibelokkan. Apa yang terjadi?

Kisah Para Rasul 13:9-11 (TB)  Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita menjadi perantara bagi orang untuk percaya kepada Tuhan melalui hidup kita? Ataukah kita seperti nabi-nabi palsu yang membelokkan iman orang yang percaya kepada Tuhan? Jadilah jembatan supaya orang beriman kepada Tuhan, jangan jadi tembok yang menghalangi mereka karena itu jaga hidup kita supaya menjadi kesaksian yang hidup tentang Tuhan dalam hidup kita.