Kej. 12:1-4; Mzm. 121; Rm. 4:1-5, 13-17; Yoh. 3:1-17
Selamat hari Minggu.
Pernahkah kita bertanya: mengapa petani bangun pagi-pagi, mengairi sawahnya, mencangkuli, membeli bibit dan menyemainya, menanam, menyiangi, menjaganya dari hama, memupuk dan menanti sekian lama? Itulah harapan sekaligus percaya yang ada pada diri petani.
Tentu ia lelah namun ia tahu apa yang akan ia petik suatu hari nanti. Ketika Tuhan memanggil Abram, kepada Abram juga belum jelas di mana tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Dia juga belum menerima janji Tuhan. Itulah iman. Dan iman itulah yang menuntun Abraham (nama Abram nantinya) untuk menjalani hidup dipimpin oleh Tuhan. Roma 4:3 (TB) Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Iman Abraham merupakan bekal baginya untuk menjalani hidupnya. Apakah dengan beriman hidup Abraham mulus dan baik saja? Tidak. Abraham juga mengslami apa yang kita alami; derita, pergumulan dan banyak hal yang lain. Ada kalanya ia gagal namun ia kembali bangkit untuk tetap beriman kepada Tuhan.
Dan karena ketaatannya, Abraham menjadi teladan buat kita untuk percaya; Roma 4:16-17 (TB) Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, — seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" — di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Karena kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus itulah kita mendapat jakan selamat. Itulah yang dikatakan Tuhan Yesus; Yohanes 3:3 (TB) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Ya. Lahir kembali bukan dalam arti harafiah seperti yang dibingungkan Nikodemus. Lahir baru berarti beriman yang kuat dan teguh dalam hidup kita.
Kita memang belum lihat dengan jelas namun iman kita menuntun kita untuk percaya kepada-Nya bahwa Dia memberikan kekekalan.