1 Raj. 3: 16-28; Yak. 3: 13-18
Kisah keputusan Salomo dalam kitab 1 Raja-raja 3 : 16 - 28 banyak menjadi referensi tentang keadilan dan kecerdasan Salomo dalam memberi keputusan. Namun, penulis mengingatkan bahwa keputusan Salomo untuk memberikan keputusan, tidaklah lepas dari hikmat Allah yang ada pada dirinya; 1 Raja-raja 3:28 (TB) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan. Hikmat Allah selalu menolong kita untuk melihat apa yang tidak dilihat oleh mata jasmani kita. Hikmat Allah menjadikan kita mampu menghadirkan kebenaran dalam hidup kita. Kitab Yakobus mengatakan: Yakobus 3:13 (TB) Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Karena memang ketika kita mengandalkan pikiran dan nafsu kita sendiri, maka kita hanya akan melihat apa yang kelihatan, dan keputusan-keputusan kita tentu lebih banyak yang sesuai dengan pikiran dan kehendak kita. Yakobus 3:16 (TB) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Namun hikmat dari Allah menolong kita dalam hidup ini. Dan tidak itu saja, buah dari hikmat Allah itu jelas dalam hidup kita; Yakobus 3:17-18 (TB) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Jadi, jadikan hidup kita berarti ketika hikmat Allah yang Dia berikan kepada kita, menjadi andalan dalam hidup kita.