GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUP TAAT DAN SETIA

Terpublikasi Mon, 08 Oct 2018   

oleh:

Ul. 5 : 22-33; Ibr. 4 : 1-11

Selamat hari Jumat.
Tuhan itu agung, dasyat dan menggetarkan. Itulah yang dialami oleh umat Israel yang diwakili oleh pemimpin-pemimpin mereka di gunung. Daemi mendengar suara Tuhan maka mereka menjadi gentar, dan ketika Tuhan tahu apa yang mereka katakan kepada Musa dalam ketakutan, Tuhan berfirman: Ulangan 5:28-29 (TB)  Ketika TUHAN mendengar perkataanmu itu, sedang kamu mengatakannya kepadaku, maka berfirmanlah TUHAN kepadaku: Telah Kudengar perkataan bangsa ini yang dikatakan mereka kepadamu. Segala yang dikatakan mereka itu baik. Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-Ku, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!
Takut dan kegentaran mereka dipandang baik oleh Tuhan karena itulah wujud mereka sebagai umat Tuhan mau mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Namun sebagai umat Tuhan, sudahkah itu selalu terwujud? Sungut-sungut dan marah bukankah berkali ada dalam hidup orang Israel? Dan bukankah karena ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan, bahkan melawan Tuhan maka banyak diantara mereka tidak masuk ke tanah perjanjian, bahkan Musa pun tidak.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita menjadi umat yang taat dan setia kepada Tuhan? Penulis kitab Ibrani mengingatkan kepada kita; Ibrani 4:1-2 (TB)  Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Mari, masih ada kesempatan bagi setiap kita. Masih ada waktu Tuhan supaya kita menjadi orang-orang yang bertobat dan menjadi orang yang setia kepada Tuhan dalam hidup kita; Ibrani 4:11 (TB)  Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Apakah kita mempergunakan kesempatan ini? Ingat: kesempatan tidak datang dua kali.