Yesaya 59 : 1-8; Matius 9 : 27-34
Selamat hari Sabtu.
Persahabatan membuat kita seakan tanpa sekat satu dengan yang lain. Kita bisa cerita apa saja, bahkan yang rahasia sekalipun. Namun persahabatan akan terganggu jika salah seorang atau bahkan semuanya tak lagi mampu mengungkap dengan jujur; ada hal yang ditutupi.
Dalam persahabatan yang dibangun Tuhan -sang pencipta- dengan manusia -ciptaan-Nya- apa yang menghalagi?
Bukankah sejak Kejadian 3 dijelaskan: dosa menjadi penghalang antara Tuhan dan manusia?
Yesaya 59:1-2 (TB) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Tuhan mau tetap dekat dengan manusia, namun sayangnya manusia terhalangi oleh dosa yang ia perbuat. Dosa menghalangi persahabatan baik Tuhan dengan umat-Nya. Tuhan Yesus mempedulikan orang yang berjumpa dengan diri-Nya. Dan dalam bacaan hari ini dua orang yang buta disembuhkan. Matius 9:30-31 (TB) Maka meleklah mata mereka. Dan Yesus pun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini."Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Mereka memuji dan memuliakan Allah, sekalipun dilarang. Setelah itu, seorang yang bisu. Matius 9:32-33 (TB) Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel."Semua orang takjub dan memuliakan Allah. Namun, mengapa ada yang bersungut?
Matius 9:34 (TB) Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Oleh karena hatinya masih diliputi dengan kebencian, dan kebencian bukankah salah satu dari dosa?
Ketika hati dan pikiran kita masih diliputi dosa, maka betapa sulit kita berjumpa dengan Tuhan, melihat kuasa dan kasih-Nya kepada kita.
Oleh karena itu, nasehat supaya membuang segala dosa pada diri kita adalah ajakan bagi kita, pengikut Kristus supaya kita mampu melihat kasih Tuhan dalam hidup kita.
Doa:
Ampuni dosa dan kesalahan kami. Pimpin supaya kami mampu hidup dalam kebenaran.