GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BERPROSES

Terpublikasi Wed, 04 Oct 2017   

oleh:

Yes. 5: 1-7; Mzm. 80: 7-15; Flp. 3: 4-14; Mat. 21: 33-46

Seorang yang menanam tentu mengharapkan suatu hari akan panen. Namun, apa jadinya kalau hasilny tidak seperti yang diharapkan? Itulah yang Tuhan katakan tentang Ia sebagai petani anggur yagn sudah mempersiapkan semua dengan baik, memilih pokok anggur terbaik namun hasilnya asam. Maka pertanyaan: Yesaya 5:3-4 (TB)  Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? 

Itulah gambaran bangsa Israel yang diharapkan menjadi bangsa yang benar namun justru melakukan yang jahat. Perumpamaan tentang kebun anggur dalam kitab Matius berbeda. Kali ini buah yang diharapkan si tuan memang berbuah sesuai harapan namun justru penjaga-penjaganya yang jahat ingin menguasai kebun anggur itu. Dari kedua kisah di atas menceritakan bagaimana orang diharapkan melakukan yang baik namun justru yang jahat yang dilakukan; dan itulah gambaran hidup manusia yang sering lari dari kehendak Allah. Oleh karena itu, kepada jemaat di Filipi, Paulus memberikan nasehat kepada mereka melalui teladan dalam hidupnya: Filipi 3:10-11 (TB)  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Hidup sebagai orang yang sudah menerima anugerah keselamatan mestinya merupakan orang yang mau terus berproses; melakukan proses pengenalan kepada Kristus; Filipi 3:10-11 (TB)  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Dan Paulus menyatakan itu bukan sebagai kehidupan sekali jadi namun yang patut dihidupi terus menerus. Filipi 3:13-14 (TB)  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Mari, kita punya iman dan pengharapan dalam hidup kita. Yang menuntun dan mengarahkan kita dalam hidup ini dengan menjalankan kasih dalam hidup kita.